Mahasiswa Public Relation Ilmu Komunikasi
Universitas Riau melakukan kegiatan sosial yang ditujukan kepada siswa-siswi
Sekolah Cerdas Pekanbaru, yang bekerja sama dengan organisasi sosial Turun Tangan
yang merupakan organisasi yang bergerak di bidang pendidikan dan banyak
membantu sekolah-sekolah yang memprihatinkan pada hari sabtu 13 mei 2017.
Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok 6 ini merupakan program untuk pemenuhan
tugas mata kuliah Spesialisasi Humas. Kelompok ini mengadakan program “ Galakan
Budaya Membaca “ yang betujuan untuk menciptakan budaya membaca sejak dini di
Sekolah Cerdas Pekanbaru serta membangkitkan siswa-siswi sekolah tersebut untuk
mencintai buku. Selain menjelaskan hal-hal tersebut mahasiswa ini juga
menghadirkan salah satu Top 5 Duta Bahasa Riau Nickyta Syahjanny untuk memberikan motivasi kepada siswa-siswi
dan juga memberikan satu buku kepada satu siswa Sekolah Cerdas tersebut. Selain
memberikan buku kelompok ini juga memberikan beberapa fasilitas seperti kipas
angin, rak sepatu dan sapu.
meminta izin penggalangan dana di Alam Mayang
penggalangan dana di Alam Mayang
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut kelompok ini
membutuhkan waktu 3 hari, dimulai dari tahap pendiskusiaan, peninjauan lokasi,
pengerjakan proposal, mempersiapkan perlengkapan, menggalang dana dan turun kelapangan untuk melakukan kegiatan
sosial tersebut. Sebelum turun kelapangan kelompok ini sempat mengunjungi
beberapa Sekolah yang cocok untuk dijadikan sebagai lokasi untuk melaksanakan
kegiatan tersebut namun setelah didiskusikan bersama Sekolah Cerdas-lah yang
menjadi pilihan kelompok ini berdasarkan beberapa alasan yaitu lokasi yang
dikunjungi tidak berada di luar kota Pekanbaru, memiliki siswa-siswi yang
sedikit sehingga tidak sulit untuk melakukan kegitan kepada seluruh siswa-siswi,
mudah untuk melakukan controling
karena lokasi yang tidak jauh dari kampus mahasiswa tersebut dan para majelis
guru yang sangat mendukung adanya kegiatan kelompok ini untuk diadakan di
sekolah mereka.
Sekolah Cerdas Pekanbaru merupakan salah satu SD
(bukan negeri) yang ada dikota Pekanbaru yang beralamatkan di jalan Suka Karya
Gg Permata kecamatan Tampan. Sekolah ini merupakan sekolah yang tertinggal dan
kurangnya diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat, alasannya karena lokasi
sekolah ini tidak jauh dari lokasi pemukiman warga dan dari Universitas Riau
yang merupakan Universitas negeri yang ada di kota Pekanbaru terdapat sebuah
sekolah yang kurang layak dan sangat tertinggal, dimana sekolah ini hanya
merupakan sebuah rumah yang di sekat menjadi 2 dan menampung sebanyak 58
siswa-siswi. Begitu pula dengan fasilitas yang dapat dikatakan sangat memprihatinkan
dan kurang layak. Dimana ruangan sekolah yang ada digunakan oleh 6 kelas yaitu
siswa kelas 1 sampai kelas 6. Hal ini dipastikan membuat proses belajar
mengajar tidak efektif dan komunikasi pendidikan tidak berjalan dengan baik.
Pada saat peninjauan yang dilakukan hari Rabu , 10
mei 2017 kelompok yang beranggotakan tujuh orang ini sempat mewawancarai
beberapa anak yang merupakan siswa dari Sekolah Cerdas. Wawancara ini berkaitan
dengan minat baca dari siswa tersebut dimana salah seorang anak bernama Dodi kelas 4 SD merupakan siswa yang
memiliki cacat fisik pada kakinya mengatakan bahwa dia sangat jarang membaca
buku dikarenakan tidak adanya fasilitas seperti buku yang ia bisa bawa pulang
dan ia miliki pribadi. Berdasarkan wawancara inilah kelompok ini langsung
membuat program memberikan satu buku kepada setiap siswa yang ada di sekolah
tersebut. Setelah melakukan wawancara kelompok ini langsung bertemu dengan majelis guru untuk meminta izin melakukan
kegiatan sosial dan dengan senang hati ibu tersebut mengizinkan kelompok ini
untuk melakukan kegiatan tersebut di sekolah mereka.
acara sosialisasi
pemberian materi
Pada hari Kamis, 11 mei 2017 anggota kelompok ini
langsung mengadakan kegiatan penggalangan dana di sebuah tempat wisata yang
berada di Pekanbaru yaitu Alam Mayang yang sebelumnya sudah di berikan izin
dari pemilik Alam Mayang itu sendiri yaitu bapak Triono langsung . Pada hari
yang sama setelah selesai melakukan penggalangan dana kelompok ini langsung
menuju kesebuah toko buku untuk membeli buku dan berbagai perlengkapan yang
akan diberikan kepada siswa-siswi sekolah tersebut.
foto bersama siswa-siswi dan majelis guru
Dalam kegiataan pemberian materi yang berkaitan
tentang menumbuhkan semangat baca yang di berikan oleh tim Turun Tangan dan
Duta Bahasa, siswa-siswi begitu pula dengan para majelis guru dengan tenang
menyimak dan mengikuti berbagai rentetan acara yang disediakan. Siswa-siswi
yang diberikan buku juga sangat bersemangat dan sangat teratur ketika di
berikan arahan. Mereka juga berjanji akan membaca satu buku selama satu minggu
yang akan di kontrol oleh kelompok ini. Sebelumnya kelompok ini telah
menempelkan tabel jadwa di belakang buku hal ini bertujuan untuk setiap siswa
melakukan rolling buku kepada temannya
dan menuliskan nama dan tanggal pergantian buku di tabel tersebut hal ini akan
di control satu minggu kedepan oleh mahasiswa ini.
Kegiatan ini dipilih dan dilakukan karena rasa
kepedulian mahasiswa ini kepada sesama dan juga terhadap pendidikan, dimana mahasiswa
ini sangat peduli terhadap generasi penerus bangsa kedepan. Seperti yang kita
ketahui di zaman yang telah maju dan pendidikan sangat di perhatikan ternyata
masih banyak orang-orang yang tidak begitu peduli dengan pendidikan dan membaca.
Menurut kelompok ini kegiatan belajar mengajar dikelas belum tentu efektif, ada
baiknya di sela-sela waktu bermain para siswa-siswi melungkan waktu untuk
sekedar membuka buku dan membaca tentunya hal itu bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan memperjauh wawasan para siswa-siswi. Walaupun tidak banyak
sekolah dan siswa yang kunjungi, mahasiswa ini berharap ilmu yang di berikan
dapat menjadi bekal berguna yang dapat di ingat dan menjadi pengalaman berharga
baik bagi para siswa-siswi maupun bagi anggota kelompok ini. Melalui kegiatan
kecil ini kelompok ini berharap bertambahnya orang yang peduli terhadap
pendidikan terlebih terhadap sesama. (dina)